GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL
Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara
terinci. Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara
yaitu cara Eropa dan cara Amerika.
Pada cara Eropa mempergunakan tiga bidang proyeksi saling berpotongan tegak
lurus satu sama yang lain, di mana benda yang diproyeksikan berada di antara
ketiga bidang tersebut. Sedangkan cara Amerika mempergunakan enam bidang
proyeksi yaitu benda dipandang dari enam sisi. Berikut yang dibahas hanya
gambar proyeksi cara Eropa.
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropa akan membentuk sebuah
ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi
tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda
dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat
dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda
dilihat dari arah samping)
Perhatikan gambar berikut ini!
Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga
bidang proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah :
1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2.
2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.
3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3
Susunan bidang-bidang proyeksi seperti di atas yang membentuk ruang nyata
disebut dengan bidang gambar proyeksi stereometri. Dalam gambar stereometri
ini, di samping menampilkan gambar proyeksi 1, 2, dan 3 juga menampilkan gambar
ruang objeknya. Dari bentuk gambar stereometri akan disederhanakan menjadi
bentuk gambar proyeksinya saja.
Perhatikan bentuk gambar berikut.
Penjelasan gambar
Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan
sumbu o-y dianggap dapat dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang
P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3
(perhatikan Gambar. B).
Setelah memahami bagaimana terbentuknya bidang-bidang proyeksi dan
sumbu-sumbu proyeksi, sekarang kita mulai membuat gambar proyeksi itu sendiri.
Kita akan mempelajarinya secara bertahap, dimulai dari proyeksi sebuah titik,
kemudian garis, bidang, baru selanjutnya memproyeksikan suatu benda (benda
geometris tiga dimensi).
A. Proyeksi Sebuah Titik
Untuk membuat gambar proyeksi dari sebuah titik, atau juga objek lainnya,
sebaiknya dilakukan dua tahapan kerja, yang pertama membuat gambar
stereometrinya dan kedua membuat gambar proyeksinya. Berikut ini perhatikan gambar
proyeksi titik A yang terletak 2 cm di atas bidang P1, 1 cm di depan bidang P2
dan 3 cm di samping bidang P3.
Perhatikan bentuk gambar berikut.
Penjelasan gambar
1) Titik A1 adalah proyeksi titik A pada bidang P1 dengan koordinat (x,y)
dengan nilai (3,1). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x
dengan jarak nilai y dan sebaliknya.
2) Titik A2 adalah proyeksi titik A pada bidang P2 dengan koordinat (x,z)
dengan nilai (3,2). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x
dengan jarak nilai z dan sebaliknya.
3) Titik A3 adalah proyeksi titik A pada bidang P3 dengan koordinat (y,z)
dengan nilai (1,2). Tarik garis proyeksi dari nilai y tegak lurus sumbu o-y
dengan jarak nilai z dan sebaliknya.
4) Titik A pada gambar stereometri adalah benda yang sebenarnya dengan
koordinat (x,y,z) dengan nilai (3,1,2). Titik A didapat dengan menarik garis
proyeksi dari titik A1, A2 dan A3 tegak lurus dengan bidang-bidang proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui titik B yang terletak pada koordinat (4,3,5). Cari dan
buat gambar stereometri serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui titik C dengan koordinat (4, 6, 0). Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
B. Gambar Proyeksi Sebuah Garis
Menggambar proyeksi sebuah garis dapat diartikan menggambar proyeksi dua
buah titik. Namun dalam membuat gambar proyeksinya harus kita pandang sebagai
sebuah garis yang utuh, hal itu menyebabkan terdapatnya beberapa kemungkinan
hasil gambar proyeksi sebyah garis, antara lain :
·
Proyeksi
dari sebuah garis lurus akan berupa garis lurus juga, tetapi bila garis
tersebut tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya berupa
sebuah titik.
·
Proyeksi
dari sebuah garis yang sejajar dengan bidang priyeksinya maka hasil proyeksinya
akan sama panjang dengan garis tersebut, dan bila sebuah garis yang tidak
sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya
lebih pendek dari garis tersebut.
Perhatikan dan pelajari gambar-gambar berikut.
Latihan Soal :
1. Diketahui garis BC dengan koordinat titik B (1,2,3,). Garis BC
panjangnya 5 cm dan sejajar dengan sumbu o-y Cari dan buat gambar stereometri
serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui garis CD dengan koordinat titik C (2,2,1). Garis CD = 6
cm yang semula sejajar dengan sumbu o-z, kemudian diputar kekanan hingga
membentuk sudut 450 dengan sumbu o-x Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
C. Gambar Proyeksi Sebuah Bidang
Sebuah bidang dibentuk oleh tiga buah garis atau lebih. Oleh karena itu,
untuk membuat gambar proyeksi sebuah bidang sama dengan memproyeksi beberapa
buah garis. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada proyeksi garis dapat
berlaku juga pada proyeksi bidang.
Perhatikan dan pelajari gambar berikut.
Penjelasan Gambar
·
Bidang ABCD
gambar proyeksinya pada bidang P1 berupa sebuah garis yang sama panjang dengan
sisi AB, sejajar sumbu o-x atau tegak lurus sumbu o-y.
·
Proyeksi
bidang ABCD pada bidang P2 berupa bidang yang sama besar dengan bidang asalnya,
bidang tersebut sejajar dengan bidang P2 dan tegak lurus dengan bidang P1 dan
P3.
·
Proyeksi
bidang ABCD pada bidang P3 berupa sebuah garis yang sama panjang dengan sisi
BC, sejajar sumbu o-z dan tegak lurus sumbu o-y.
Penjelasan gambar
·
Gambar
Proyeksi pada bidang P1, P2 dan P3 berupa bidang segitiga.
·
Ketiga
segitiga pada masing-masing bidang proyeksi tidak ada yang ukuranya dengan
segitiga asalnya yaitu segitiga EFG, ini disebabkan karena letak dari segitiga
EFG tidak sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang-bidang proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui bidang berbentuk ‘T’ dengan koordinat titik A (3,2,1,).
Garis AB // dengan sumbu o-x dan garis BC // dengan sumbu o-z Cari dan buat
gambar stereometri serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui Bidang segi-empat ABCD dengan koordinat titik A
(2,2,1). Garis AB = 6 cm // dengan sumbu o-y dan garis BC = 7 cm // sumbu o-z.
Bidang ABCD semula sejajar dengan bidang P3, kemudian diputar ke kanan dengan
garis AB sebagai sumbu putar hingga membentuk sudut 450dengan
bidang P1. Cari dan buat gambar stereometri serta gambar proyeksinya!
D. Gambar Proyeksi Sebuah Benda Tiga Dimensi
Memproyeksikan sebuah benda tiga dimensi seperti kubus, balok, limas dan
sebagainya sama artinya memproyeksikan beberapa buah bidang. Kemungkinan gambar
proyeksinya pada bidang P1,P2 dan P3 berupa sebuah bidang.
Perhatikan gambar berikut dan pelajarilah.
Ketentuan gambar proyeksi balok di atas adalah sebagai berikut.
Ditentukan proyeksi balok dengan kordinat titik A (1,1,1), Garis AB
panjangnya 5 cm sejajar dengan sumbu o-x dan tegak lurus sumbu o-y. Garis
BC panjangnya 4 cm sejajar sumbu o-y dan tegak lurus sumbu o-x. Alas balok adalah
bidang ABCD sejajar dengan bidang P1. Tinggi balok 2,5 cm.
Ketentuan garis :
Garis tepi : 0,8 mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6 mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah
3. Diketahui bentuk bangun di bawah ini, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Titik A terletak pada koordinat (1,2,1), garis AB sejajar dengan sumbu o-x
dan bidang alas bangun (bidang ABCD) sejajar dengan bidang P1.
Buatlah gambar proyeksinya dan diarsir rapi dengan pensil tipis!
Ketentuan garis :
Garis tepi : 0,8 mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6 mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah
Soal Uraian :
1. Uraikan definisi proyeksi sesuai standar ISO..?
( C3 )
2. Ricikan Jenis jenis proyeksi sesuai standar ISO..? ( C4 )
3. Uraikan cara-cara menggambar proyeksi pictorial
sesuai standar ISO..? ( C3 )
4. Sebutkan macam macam proyeksi piktoria!
sesuai standar ISO ….? ( C3 )
5. Uraikan cara menggambar proyeksi Ortogona!
sesuai standar ISO..? ( C3)
NO SOAL
KUNCI
JAWABAN
1.
Proyeksi
piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi, untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua
dimensi, dapat dilakukandengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan
aturan menggambar
SKOR MAKSIMUM
2.
Proyeksi
dikelompokkan atas 2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi
ortogonal.
1) Proyeksi
Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati
bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal.
Gambar piktorial disebut juga gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar
ilustrasi termasuk gambar piktorial.
· Proyeksi
Aksonometri
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda
dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan
terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.
·
Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis
pada sumbu-sumbunya menggambarkan panjang sebenarnya. Cara menggambarnya
sangat sederhana karena tidak ada ukuran-ukuran benda yang mengalami skala
perpendekan. Gambar menampilkan
kedudukan sumbu-sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan
hasil yang akan memberikan kesan gambar paling jelas.
·
Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana
garis-garis yang tumpang-tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada
gambar dimetri tidak kelihatan lagi.
·
Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya
sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbusumbu tersebut.
· Proyeksi
Miring (Oblique)
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi
tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring).
Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja
proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Jika
kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring
cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring
cabinet.
· Proyeksi
Perspektif
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan
visualnya, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk
menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif
garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa
titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang terbentuk
pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.
2) Proyeksi
Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah
garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi.
· Proyeksi
Eropa
Proyeksi Eropa termasuk kedalam jenis proyeksi ortogonal, disebut juga
proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan
proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya.
· Proyeksi
Amerika
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau proyeksi
kwadran III, , perbedaan istilah ini tergantung dari masing-masing pengarang
yang menjadi refernsi. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak
bidangnya sama dengan arah pandangannya.
SKOR MAKSIMUM
3.
Proyeksi Piktorial
Untuk
menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat
dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan
menggambar. Beberapa macam cara proyeksi antara lain :
Proyeksi
piktorial isometri
Untuk
mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara isometri atau untuk
memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometri, maka
perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan suatau gambar
dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai
berikut :
1. Ciri pada sumbu
– Sumbu x dan
sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
– Sudut antara
sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
2. Ciri pada
ukurannya
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang
digambarnya.
Contoh :
Gambar 9.5.
Proyeksi isometri
1. Penyajian
Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan
beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.
Proyeksi isometri dengan posisi normal
Contoh :
Gambar 9.6. Proyeksi isometri dengan posisi normal
Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
Gambar 9.7. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
Contoh :
Gambar 9.8.Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
2. Proyeksi
Dimetri
Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu
diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai
sudut 40°.
Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y
= 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh :
Gambar 9.9.
Proyeksi dimetri
Keterangan :
Ukuran pada sumbu x 40 mm
Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
Ukuran pada sumbu z 40 mm
3. Proyeksi
miring
Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Contoh:
Gambar 9.10. Proyeksi miring
Gambar Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar
perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
Perspektif dengan satu titik hilang
Perspektif dengan dua titik hilang
Perspektif dengan tiga titik hilang
Contoh : TH (Titik Hilang)
Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang
SKOR MAKSIMUM
4.
Proyeksi
Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati
bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal.
Gambar piktorial disebut juga gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar
ilustrasi termasuk gambar piktorial.
· Proyeksi
Aksonometri
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda
dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan
terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.
·
Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis
pada sumbu-sumbunya menggambarkan panjang sebenarnya. Cara menggambarnya
sangat sederhana karena tidak ada ukuran-ukuran benda yang mengalami skala
perpendekan. Gambar menampilkan
kedudukan sumbu-sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan
hasil yang akan memberikan kesan gambar paling jelas.
·
Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana
garis-garis yang tumpang-tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada
gambar dimetri tidak kelihatan lagi.
·
Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya
sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbusumbu tersebut.
· Proyeksi
Miring (Oblique)
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi
tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring).
Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja
proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Jika
kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring
cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring
cabinet.
· Proyeksi
Perspektif
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan
visualnya, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk
menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif
garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa
titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang terbentuk
pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.
SKOR MAKSIMUM
5.
Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
Keterangan Gambar
Panah paling atas : Proyektor
Panah ditengah :Bidang proyeksi
Panah dibawah : Proyeksi
Gambar 10.2.
Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
1. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
Gambar 10.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
2. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda
Gambar 10.5. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda
3. Proyeksi
Pandangan
Proyeksi
Eropa dan Amerika
Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk
memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi.
C Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.3).
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
Gambar 10.6. Proyeksi Eropa
C Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
Gambar 10.7. Proyeksi Amerika
Soal Pilihan Ganda :
1. Cara
penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu
benda terhadap suatu bidang gambar yang dilihat dari satu/lebih sisi pandang
merupakan definisi dari....
a. Sketsa
b. Potongan
c. Ortogonal
d. Perspektif
e. Proyeksi
2. Proyeksi
yang carapenyajiansuatugambartigadimensiterhadapbidangduadimensi yang kelihatan
tiga pandangan disebut Proyeksi ....
a. Ortogonal
b. Piktorial
c. Konstruksi
geometris
d. Perspektif
e. Potongan
3. Adapun
proyeksi yang carapenyajiansuatugambartigadimensiyang dibuat menjadi gambar 2
dimensi dalam 6 pandangan disebut Proyeksi ....
a. Ortogonal
b. Piktorial
c. Konstruksi
geometris
d. Perspektif
e. Potongan
4. Berikut
ini yang bukan termasuk Proyeksi Piktorial adalah Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
5. Ciri
skala ukuran 1:1:1baik sumbu dan sudut x, y dan z adalah Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
6. Perbandingan
skala dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, sedangkan sisi
vertikalnya digambarkan dengan skala 1 : 2 disebut Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
7. Sumbu
X berhimpit dengan garis horisontal/
mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar disebut Proyeksi
....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
8.
Perhatikan
gambar berikut!
Gambar diatas merupakan jenis gambar
perspektif....
a.
sejajar
b. sudut
c. satu titik hilang
d. tiga titik hilang
e. dua
titik hilang
9. Dalam gambar
perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu sisi dalam
ruang, yang dinamakan...
a. proyeksi
b. bayangan
c. bidang
proyeksi
d. titik
hilang
e. titik
sudut
10. Perhatikan
gambar berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 10-12
a. dalam
sebuah titik
b. dalam
sebuah bidang
c. dalam
sebuah garis
d. dalam
sebuah bayangan
e. dalam
sebuah benda