Senin, 08 November 2021

Cara Mudah Membaca Multimeter / Multitester Analog

 

Cara Mengukur Hambatan dengan Multitester

  1. Posisikan saklar pemilih multitester pada area ohm (mulai dari skala pengukuran terkecil / x1)
  2. Set “0” dengan menghubungkan probe positif dan probe negatif, pastikan jarum menunjukan angka “0” pada baris angka skala pengukuran 0hm, jika tidak menunjukan angka “0” putar knob pengatur jarum sampai jarum menunjuk angka “0” (jika knob sudah mentok tapi jarum belum menunjuk angka “0”, kemungkinan battery multimeter hampir habis)
  3. Ukur hambatan menggunakan multitester, jika jarum tidak bergerak / hanya bergerak sedikit sehingga susah untuk dibaca maka putar saklar pemilih ke skala satu tingkat diatasnya (x10), jika belum terbaca lagi naikan lagi menjadi (x100) dan seterusnya, jika sudah sampai x1k dan jarum tetap tidak bergerak itu artinya komponen yang diukur putus (hambatannya sangat besar / tak terhingga “∞”;)
Cara membaca hasil pengukuran hambatan 
  1. Lihat angka yang ditunjuk jarum pada deret angka ohm
  2. Lihat skala pada saklar pemilih
  3. Kali-kan angka yang tertunjuk jarum dengan angka pada saklar pemilih
Contoh 1

Contoh 2


Contoh 3

Contoh 4

Cara Mengukur Tegangan DC dengan Multitester

Sebelum melanjutkan bagian ini perlu kita ketahui tentang perbedaan arus AC dan DC, Arus DC (Direct Current) adalah arus yang aliran tegangannya searah dari positif ke negatif sedangkan AC (Alternating Current) / arus bolak balik adalah arus yang aliran teganganya bolak balik dari positif ke negatif dan sebaliknya secara terus menerus, contoh arus DC adalah pada battery jam dinding, ciri2nya adalah antara negatif dan positif tidak boleh terbalik, sedangkan contoh arus AC adalah listrik rumah, cirinya adalah antara positif dan negatif boleh dibalik, itu tadi sedikit pengantar tentang AC dan DC, selanjutnya mari kita lanjutkan tentang cara pengukuran menggunakan multitester


Sebelum kita melakukan pengukuran, jangan lupa untuk set “0” dengan memutar knob pengatur jarum sampai jarum penunjuk sejajar dengan angka 0 pada baris angka skala DC, setelah dilakukan set “0” barulah kita dapat menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan.


Cara membaca hasil pengukuran tegangan DC
  1. Ukur tegangan menggunakan multitester dengan memutar saklar pemilih ke skala pengukuran DCV pada skala terbesar terlebih dahulu DCV 1000 (untuk menghindari multitester terbakar akibat tegangan yang diukur melebihi kemampuan multitester, jika jarum tidak bergerak / hanya bergerak sedikit sehingga susah untuk dibaca maka putar saklar pemilih ke skala satu tingkat dibawahnya(DCV 250), jika belum terbaca lagi turunkan lagi menjadi DCV 50 dan seterusnya, jika sudah sampai skala DCV terkecil dan jarum tetap tidak bergerak itu artinya tidak ada tegangan yang terdeteksi
  2. Lihat angka saklar pemilih
  3. Lihat skala maksimal yang sebanding dengan saklar pemilih untuk mempermudah perhitungan (contoh : jika saklar penunjuk 1000 maka skala yg dipilih adalah 10, jika saklar penunjuk 250 maka skala yang dipilih adalah 250, jika saklar penunjuk 50 maka skala yang dipilih adalah 50)
  4. Lihat angka yang ditunjuk jarum pada deret angka yang segaris dengan skala maksimal yang kita pilih pada langkah nomor 3
  5. hasil pengukuran adalah angka skala : angka skala maksimal x saklar pemilih (pilih deret angka yang skala maksimalnya mudah diperbandingkan dengan dengan saklar pemilih)
Contoh 1

Contoh 2

Contoh 3

Cara Mengukur Tegangan AC dan DCA (DC Ampere) dengan Multitester

Untuk cara membaca dan mengukur tegangan AC ataupun Ampere DC (DCA) maka langkah yang harus dilakukan adalah sama seperti langkah mengukur tegangan DC / DCV, hanya saja saklar pemilih diarahkan pada pengukuran ACV / DCA (bukan DCV), sebagai contoh gambar berikut

Cara Membaca Multimeter

Bagian1
Baca Pengaturan Sakelar Jangkauan Ukur

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 1
    1
    Uji tegangan AC atau DC. Secara umum, lambang V menandakan voltase, garis berlekuk menandakan arus bolak-balik (ditemukan pada rangkaian listrik rumah tangga), dan garis lurus menandakan arus searah (ditemukan pada sebagian besar baterai). Garis itu dapat muncul di sebelah atau di atas huruf.[1]
    • Pengaturan untuk pengujian voltase dalam rangkaian AC umumnya ditandai dengan V~ACV, atau VAC.
    • Untuk menguji voltase pada rangkaian DC, atur multimeter pada V-V---DCV, atau VDC.
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 2
    2
    Atur multimeter untuk mengukur arus. Karena arus diukur dalam satuan ampere, maka disingkat dengan A. Pilihlah arus searah atau bolak-balik, sesuai rangkaian yang akan Anda uji. Multimeter analog umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menguji arus bolak-balik.
    • A~ACA, dan AAC adalah lambang untuk arus bolak-balik.
    • A-A---DCA, dan ADC adalah lambang untuk arus searah.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 3
    3
    Carilah pengaturan hambatan listrik. Hal ini ditandai dengan lambang huruf Yunani omega: Ω. Ini adalah lambang yang digunakan untuk menandakan ohm, satuan yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Pada jenis multimeter yang lebih lama, satuan ini kadang dilambangkan dengan huruf R untuk resistans.
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 4
    4
    Gunakan DC+ dan DC-. Jika multimeter Anda memiliki pengaturan ini, gunakan DC+ ketika menguji arus searah. Jika Anda tidak mendapatkan hasil pembacaan dan menduga bahwa terminal positif dan negatif terhubung dengan ujung yang salah, tukarlah dengan DC- untuk mengoreksi hal ini tanpa harus menyesuaikan kabelnya.[2]
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 5
    5
    Pahami lambang-lambang yang lain. Jika Anda tidak yakin tentang mengapa ada beberapa pengaturan untuk voltase, arus, atau hambatan listrik, bacalah bagian pemecahan masalah untuk mendapatkan informasi tentang jangkauan pengukuran. Selain pengaturan-pengaturan dasar ini, sebagian besar multimeter memiliki beberapa pengaturan tambahan lainnya. Jika ada lebih dari satu dari tanda-tanda ini di sebelah dari pengaturan yang sama, maka pengaturan itu dapat berlaku untuk keduanya secara bersamaan, atau Anda mungkin perlu mengacu pada buku petunjuk penggunaan multimeter.
    • Lambang ))) atau yang mirip semacam itu menandakan "pengujian hubung singkat". Pada pengaturan ini, multimeter akan berbunyi jika kedua kabel penyidik terhubung secara elektris.[3]
    • Lambang anak panah ke kanan dengan tanda silang menandakan "pengujian dioda", untuk menguji apakah rangkaian listrik searah terhubung.[4]
    • Hz merupakan singkatan dari Hertz, satuan untuk mengukur frekuensi rangkaian AC.[5]
    • Lambang –|(– menandakan pengaturan kapasitans.[6]
  6. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 6
    6
    Baca label pada lubang kabel penyidik. Sebagian besar multimeter memiliki tiga lubang kabel penyidik. Kadang, lubang kabel penyidik akan diberi label dengan lambang-lambang yang sesuai dengan lambang yang dijelaskan di atas. Jika lambang-lambang itu tidak jelas, gunakan panduan ini:
    • Kabel penyidik warna hitam selalu ditancapkan ke dalam lubang kabel penyidik dengan label COM (disebut juga dengan tanah). Ujung lain dari kabel warna hitam selalu terhubung dengan terminal negatif.
    • Ketika mengukur tegangan atau hambatan listrik, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik dengan label arus terkecil (biasanya dengan tulisan mA dari singkatan miliampere).[7]
    • Ketika mengukur arus, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik dengan label yang mampu menahan jumlah arus yang diperkirakan. Biasanya, lubang kabel penyidik untuk rangkaian berarus rendah memiliki sekring 200mA, sementara lubang kabel penyidik untuk rangkaian berarus tinggi memiliki sekring 10A.[8]

Bagian2
Membaca Hasil Multimeter Analog

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 7
    1
    Carilah skala yang tepat pada multimeter analog. Multimeter analog memiliki jarum penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. Umumnya, ada tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk. Busur-busur itu adalah tiga skala yang berbeda, masing-masing digunakan untuk kegunaan yang berbeda:[9]
    • Skala Ω digunakan untuk membaca hambatan listrik. Skala ini umumnya adalah skala terbesar, terletak di atas. Tidak seperti skala lainnya, nilai nol terletak paling kanan dibanding di sebelah kiri.
    • Skala "DC" untuk mengukur voltase DC.
    • Skala "AC" untuk mengukur voltase AC.
    • Skala "dB" paling jarang digunakan. Lihat akhir dari bagian ini untuk penjelasan singkat.
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 8
    2
    Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran. Perhatikan dengan cermat pada skala voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca untuk hasil pengukuran.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 9
    3
    Perkirakan nilai di antara angka. Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada skala. Garis-garis di antara dua angka masih mewakili pembagian yang sama. Sebagai contoh, jika ada tiga garis di antara 50 dan 70, itu mewakili 55, 60 dan 65, bahkan meskipun jarak antaranya tampak berbeda.
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 10
    4
    Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. Sebagai contoh, jika multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 5000.
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 11
    5
    Ketahui lebih banyak tentang skala dB. Skala dB (desibel), umumnya berada paling bawah, paling kecil pada pengukuran analog, yang membutuhkan pelatihan tambahan untuk menggunakannya. Skala ini adalah skala logaritmik yang mengukur rasio voltase (disebut juga penguatan atau pelemahan).[10] Standar skala dBv di Amerika menetapkan 0 dBv sebagai 0,775 volt yang diukur pada hambatan listrik 600 ohm, tetapi ada juga skala dBu, dB, dan bahkan dBV (dengan huruf V besar).[11]

Bagian3
Pemecahan Masalah

  1. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 12
    1
    Atur jangkauan. Kecuali Anda memiliki multimeter dengan jangkauan otomatis, maka masing-masing mode dasar (voltase, hambatan, dan arus) memiliki beberapa pengaturan yang dapat dipilih. Ini adalah jangkauan, yang harus Anda atur sebelum menempelkan kontak pada rangkaian. Mulailah dengan tebakan terbaik Anda tentang nilai di mana sedikit di atas hasil terdekat. Sebagai contoh, jika Anda memperkirakan untuk mengukur sekitar 12 volt, maka atur pengukuran pada 25V, bukan 10V, dengan mengasumsikan keduanya adalah pilihan terdekat.[12] </ref>
    • Jika Anda tidak tahu perkiraan besarnya arus, atur pada jangkauan tertinggi pada percobaan pertama untuk menghindari kerusakan pada alat ukur.[13]
    • Cara lain kecil kemungkinannya merusak alat ukur, tapi pertimbangkan pengaturan hambatan terkecil dan 10V sebagai pengukuran awal.[14]
  2. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 13
    2
    Sesuaikan pembacaan yang "di luar skala". Pada alat ukur digital, "OL", "OVER", atau "overload" berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi, sementara hasil yang mendekati nol berarti jangkauan yang lebih rendah akan memberikan akurasi yang lebih baik. Pada alat ukur analog, jarum penunjuk yang tidak bergerak biasanya berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih rendah. Jarum penunjuk yang menunjuk pada angka maksimum berarti Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi.
  3. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 14
    3
    Putuskan daya sebelum mengukur hambatan listrik. Matikan sakelar daya atau singkirkan baterai yang memberi daya pada rangkaian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.[15] Multimeter memberikan arus untuk mengukur hambatan listrik, dan jika ada arus tambahan yang sedang mengalir, maka akan mengganggu hasilnya.
  4. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 15
    4
    Ukur arus dalam rangkaian seri. Untuk mengukur arus, Anda harus membentuk rangkaian yang melibatkan multimeter secara seri dengan komponen lainnya. Sebagai contoh, putuskan satu kabel dari terminal baterai, lalu hubungkan satu kabel penyidik ke kabel dan kabel penyidik lainnya ke baterai untuk menutup lagi rangkaian itu.
  5. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 16
    5
    Ukur tegangan dalam rangkaian paralel. Tegangan adalah perubahan dalam energi listrik melalui beberapa bagian rangkaian. Rangkaian seharusnya sudah tertutup dengan aliran arus, dan alat ukur seharusnya memiliki dua kabel penyidik yang ditempatkan di titik yang berbeda pada rangkaian untuk menghubungkannya secara paralel dengan rangkaian.
  6. Gambar berjudul Read a Multimeter Step 17
    6
    Kalibrasi ohm pada alat ukur analog. Meter analog memiliki sakelar jangkauan ukur tambahan, yang digunakan untuk menera skala hambatan listrik dan biasanya ditandai dengan lambang Ω. Sebelum melakukan pengukuran hambatan, hubungkan kedua ujung kabel penyidik satu sama lain. Atur pengatur posisi jarum penunjuk hingga skala ohm terbaca nol untuk melakukan kalibrasi, lalu lakukan pengujian yang sebenarnya.[16]

Tips

  • Jika ada cermin di belakang jarum penunjuk dari multimeter analog, pindahkan alat ukur ke kiri atau ke kanan sehingga jarum penunjuk menutupi bayangannya sendiri untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik.
  • Jika Anda mengalami kesulitan untuk membaca multimeter digital, maka lihatlah buku petunjuk penggunaan. Pada pengaturan awalnya, alat ukur seharusnya menunjukkan hasil pembacaan berupa angka, tapi dapat juga ada pengaturan yang menunjukkan grafik batang atau bentuk informasi lainnya.
  • Jika jarum penunjuk dari multimeter analog menunjukkan angka di bawah nol bahkan pada jangkauan paling rendah, maka konektor + dan - Anda mungkin terbalik. Tukar konektor dan baca lagi.
  • Pengukuran awal akan berubah-ubah ketika mengukur tegangan AC, tapi lama-lama akan makin stabil untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.[17]

 

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

  GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL   Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar proyeksi ortogonal y...