Special Service Tool (SST) Beserta Fungsinya
Special Service Tool (SST) Beserta Fungsinya - Pemilihan alat ketika servis kendaraan sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesulitan kerja. Pemilihan Special Service Tools (SST) ketika servis kendaraan di bengkel sangat ditentukan oleh jenis kendaraan, model dan spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang dimaksud ini adalah pembongkaran, perakitan dan penyetelan.
Special Service Tool (SST) adalah alat khusus yang digunakan untuk pekerjaan servis kendaraan di bengkel agar pekerjaan servis / perbaikan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan efisien tanpa merusak bagian - bagian yang dikerjakan.
Alat khusus (Special Service Tool) yang dipakai untuk melepas atau membongkar komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing dan sebagainya. Sedangkan replacer adalah alat yang dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.
Macam - Macam Special Service Tools (SST) Beserta Fungsinya
1. Bearing Puller Attachment
Bearing puller attachment merupakan puler khusus yang didesain untuk melepas bantalan (bearing) yang berada pada posisi tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa. Bantalan ini dapat dilepas dengan cara bearing spliter dipasang sedemikian rupa hingga memisahkan bantalan ini. Keraskan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan lepas dari tempatnya.
Bearing Puller Attachment |
2. Oil Seal Puller (Puler Perapat Oli)
Puller jenis ini berfungsi melepas perapat oli pada transmisi, poros belakang (pada kendaraan roda empat) dsb. Kaki (jaw) puller jenis ini dibuat dengan bentuk khusus untuk dapat menegeluarkan perapat oli (oil seal) yang dipasangkan.
Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller) |
3. Bearing Cup Puller (Puller Bantalan Pilot)
Bearing cup puller atau Puller Bantalan Pilot berfungsi untuk menarik bearing (laker) dari bagian tengah bearing atau bearing yang terpasang pada lubang / silinder.
Puller Bantalan Pilot (Bearing Cup Puller) |
4. Tracker Bearing (Universal Puller)
Tracker Bearing special service tool yang berfungsi untuk mempermudah proses pemasangan atau pelepasan bearing tanpa harus melakukan pukulan atau tekanan yang tidak merata pada bearing. Tracker bearing memiliki prinsip kerja menarik komponen di dalam mesin.
Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan bagian tengah. Screw (forcing screw) menekan bagian tengah ini.
Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan bagian tengah. Screw (forcing screw) menekan bagian tengah ini.
Universal Puller |
5. Tracker Pulley
Tracker pulley ini berfungsi untuk menahan pulley / sprocket agar tidak berubah posisi atau ikut berputar saat mengenduran atau mengencangkan baut pengikat di pulley tersebut. Contohnya digunakan untuk menahan pulley depan (sirip rumah roller) dan pulley belakang (mangkok kopling) pada transmisi otomatis CVT motor matic. Tracker pulley ini menahan sirip rumah roller supaya tidak ikut memutar saat mur pengikat rumah roller dikecangkan / dikendurkan, sama halnya di bagian mangkok kopling.
Tracker ini juga digunakan saat membuka atau mengencangkan baut pengikat pada camshaft sprocket mesin mobil, khususnya saat pengencangan menggunakan kunci momen. Dengan begitu, maka camshaft tidak akan berputar dan katup / klep tetap aman saat proses pengencangan baut dilakukan.
Tracker Pulley |
6. Chain Breaker Removal
Chain breaker removal atau tracker pemotong rantai digunakan untuk memudahkan memotong mata rantai pada bagian pembangkit motor atau rantai roda dan keteng pada sebuah mesin dan kendaraan.
Chain Breaker Removal |
7. Clutch Aligning Tool
Clutch Aligning Tool digunakan untuk meluruskan atau memposisikan kampas kopling (clutch disc) agar benar-benar ditengah (center) sebelum baut plat penekan (pressure plate) dikencangkan. Hal ini dilakukan agar pemasangan transmisi atau input shaft transmisi mudah masuk ke dalam clutch disc.
Clutch Aligning Tool |
8. Sliding Hammer
Sliding hammer berfungsi untuk melepas dengan cara memukul komponen yang mana posisi untuk memukul komponen tersebut tidak dapat dijangkau jika hanya menggunakan palu (hammer). Contohnya pada komponen axle shaft (as roda), pin pada suspensi tipe daun.
Sliding Hammer |
9. Piston Ring Compressor
Piston ring compressor berfungsi untuk menekan ring piston pada waktu pemasangan ring piston dan piston ke dalam silinder. Piston ring compressor dibuat dalam berbagai ukuran, menyerupai silinder (boring) yang telah dilengkapi dengan penyetel. Penyetel berfungsi menyesuaikan diameter piston ring compressor (membesar dan mengecil) ketika digunakan.
Piston Ring Compressor |
10. Tang Ring Expander (Ring Expander Plier)
Tang ring expander / tang ring piston / tang ring torak merupakan sepecial service tool yang berfungsi untuk mempermudah saat melepas dan memasang ring piston dari piston, guna menghindari kerusakan atau cacat pada piston ataupun ring piston.
Ring Tang Expander Plier (Tang Ring Torak) |
11. Valve Spring Copressor
Valve spring compressor adalah special service tool yang berfungsi untuk melepas dan memasang pengunci pegas katup atau ada yang menyebutnya dengan nama kuku macan. Tanpa alat ini sangat sulit melepas atupun memasang pengunci per katup pada kepala silinder.
Valve Spring Copressor |
12. Coil Spring Compressor
Coil Spring Compressor merupakan salah salah satu sepecial service tool yang berfungsi untuk menekan pegas koil / Per Shok sehingga mempermudah mekanik saat melepas dan memasang komponen shock absorber.
Coil Spring Compressor |
13. Ball Joint Separator / Tracker Ball Joint
Ball joim separator berfungsi untuk melepas ball joint pada sistem kemudi dari dudukannya. Ada tiga jenis tipe ball joint sparator yaitu : Ball joint splitter puller, Splitter scissor & DrafterBall Joint Splitter (fork). Tetapi semua tetap memiliki fungsi yang sama.
Ball Joint Separator / Tracker Ball Joint |
14. Disc Brake Piston Compressor
Disc Brake Piston Compressor merupakan special service tool yang berfungsi untuk menekan piston caliper pada rem cakram ketika hendak melakukan pemasangan kampas rem baru.
Tie Rod Remover |
16. Oil Filter Remover
Oil filter remover berfungsi untuk mengencangkan dan mengendurkan suatu komponen, seperti filter oli atau filter solar. Umumnya terdapat dua jenis model kunci filter oli yang biasa ditemukan, yaitu model rantai dan sabuk. Tetapi oil filter remover ini juga masih terdapat berbagai bentuk lain tergantung jenis kendaraan yang menggunakan. Cara penggunaan alat ini juga tergantung pada bentuk oil filter remover.
Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench) |
17. Obeng ketok (Impact Driver)
Obeng ketok digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup dengan kekencangan tertentu yang mana sekrup tersebut tidak dapat dielepas jika hanya menggunakan obeng biasa.
Obeng Ketok |
18. Differential Flange Holder
Differential flange holder berfungsi untuk menahan flange pinion agar tidak berputar ketika dilepas. Karena flange pinion pada differential / gardan harus ditahan ketika hendak dilepas.Differential Flange Holder |
19. Oil Seal Protector Sleeve (Pelindung Sil Oli)
Oil seal protector sleeve adalah alat yang digunakan untuk menghindari cacat ketika pemasangan sil oli dan juga mempermudah proses pemasangan. Saat memasang sil oli, terkadang dapat mengakibatkan kerusakan pada sil oli karena gesekan atau terkena bagian yang tajam dari komponen.
Oil Seal Protector Sleeve (Pelindung Sil Oli) |
20. Clamp-G
Clamp-G / C-Clamp adalah sebuah alat bantu yang berfungsi sebagai penahan /klem benda kerja agar tidak berubah posisi dan ukuran. Catok Clamp-G jika untuk pengerjaan logam adalah berfungsi menjepit dua objek bersama-sama untuk tujuan pengelasan atau pekerjaan permesinan. Contoh fungsinya adalah untuk menahan, mengklem atau menjepit bidang kerja ke bidang kerja lain saat dilakukan pengelasan sehingga bidang tersebut tidak berubah ukuran, posisi maupun bentuknya.
Clamp-G |
21. Adjustable C Spanner / Fixed C Spanner
Fixed C spanner digunakan untuk melepas dan memasang spanner nut, cylinder rod head pada hydraulic cylinder, sprocket retaining nut pada beberapa mesin, dan sebagainya. Adjustable C spanner atau fixed C spanner spanner menyerupai box end wrench yang terpotong. Pada ujung gripping jaw terdapat sebuah drive pin yang dimasukkan ke dalam drive hole pada spanner nut.
Adjustable C Spanner / Fixed C Spanner |
LIHAT JUGA MATERI YG LAIN
16 Special Service Tools (SST) Yang Banyak Digunakan Di Bengkel
Sesuai namanya, special service tools adalah perkakas yang dibuat special untuk men-service satu komponen tertentu.
Bahkan kadang, SST juga dibuat secara spesifik oleh pabrikan mobil untuk melepas atau memasang komponen pada mobil mereka. Hal ini dikarenakan ada beberapa komponen pada kendaraan yang memang tidak bisa dilepas apabila tidak menggunakan alat khusus.
Contoh yang paling mudah adalah alat untuk melepas ban dari velg, kalau anda pernah ke tukang tambal ban bagaimana mereka melepas ban motor anda ? pasti menggunakan alat seperti tuas.
Itu adalah contoh SST karena dibuat khusus untuk melepas dan memasang ban pada velg.
Selain itu ada banyak sekali, bahkan kalau dihitung bisa sampai ribuan karena seperti yang saya katakan diawal kadang tiap pabrikan mobil memiliki SST mereka sendiri jadi komponen yang harusnya bisa dilepas dengan kunci biasa pada mobil tertentu harus menggunakan SST.
Tapi yang akan kita bahas adalah SST universal atau SST yang memang digunakan untuk melepas komponen tertentu pada tiap kendaraan dan ini juga yang paling sering digunakan pada bengkel.
1. Piston ring compressor
Fungsi : untuk memasang piston (yang sudah dipasangi ring piston) kedalam silinder mesin.
Cara kerja SST ini adalah dengan mengincupkan ring piston sesuai diameter piston. Jadi saat piston dimasukan ke silinder, ring piston tidak mengganjal karena ring piston memiliki diameter lebih besar daripada silinder sehingga pasti mengganjal tanpa SST ini.
2. Piston ring expander
Fungsi : untuk melepas dan memasang ring piston pada piston.
Cara kerja SST ini seperti tang yang dapat merenggangkan ring piston sehingga ring piston bisa keluar dari alur ring piston pada piston dan bisa lepas dengan mudah.
3. Valve spring compressor
Fungsi : untuk melepas dan memasang katup mesin.
Cara kerja SST ini adalah dengan menekan pegas katup sehingga kita bisa melepas lock nut katup. Saat lock nut ini sudah terlepas maka katup dan pegas katup akan terlepas.
4. Oil filter remover
Fungsi : untuk melepas filter oli berjenis external oil filter.
Pada dasarnya, ada dua jenis filter oli. Ada filter oli dengan tabung didalam (tertanam pada blok silinder) dan kita hanya mengganti elemen filternya saja, ini biasa kita sebut internal oil filter.
Ada juga filter oli yang tabung beserta elemen filternya ada diluar, sehingga kalau ganti harus satu set dengan tabungnya. Filter jenis inilah yang memerlukan SST oil filter remover.
Pada dasarnya, SST ini digunakan untuk mencengkram tabung filter sehingga bisa diputar dengan lebih mudah.
5. Oil seal puller
Fungsi : untuk melepas seal oli pada beberapa komponen
Oil seal puller bekerja dengan mencongkel oil seal dari dudukannya, meski demikian bentuk SST ini disesuaikan agar saat mencongkel seal tidak berdampak pada kerusakan komponen lainnya.
6. Bearing cup puller
Fungsi : untuk menarik bantalan yang terpasang pada sebuah lubang.
SST ini bekerja dengan metode press yang dikendalikan dari putaran ulir, jadi untuk melepas bearing kita tinggal memutar tuas bagian atas.
7. Universal puller
Fungsi : untuk melepas atau memasang bantalan/bearing secara universal.
Bahkan kadang, SST juga dibuat secara spesifik oleh pabrikan mobil untuk melepas atau memasang komponen pada mobil mereka. Hal ini dikarenakan ada beberapa komponen pada kendaraan yang memang tidak bisa dilepas apabila tidak menggunakan alat khusus.
Contoh yang paling mudah adalah alat untuk melepas ban dari velg, kalau anda pernah ke tukang tambal ban bagaimana mereka melepas ban motor anda ? pasti menggunakan alat seperti tuas.
Itu adalah contoh SST karena dibuat khusus untuk melepas dan memasang ban pada velg.
Selain itu ada banyak sekali, bahkan kalau dihitung bisa sampai ribuan karena seperti yang saya katakan diawal kadang tiap pabrikan mobil memiliki SST mereka sendiri jadi komponen yang harusnya bisa dilepas dengan kunci biasa pada mobil tertentu harus menggunakan SST.
Tapi yang akan kita bahas adalah SST universal atau SST yang memang digunakan untuk melepas komponen tertentu pada tiap kendaraan dan ini juga yang paling sering digunakan pada bengkel.
1. Piston ring compressor
Fungsi : untuk memasang piston (yang sudah dipasangi ring piston) kedalam silinder mesin.
Cara kerja SST ini adalah dengan mengincupkan ring piston sesuai diameter piston. Jadi saat piston dimasukan ke silinder, ring piston tidak mengganjal karena ring piston memiliki diameter lebih besar daripada silinder sehingga pasti mengganjal tanpa SST ini.
2. Piston ring expander
Fungsi : untuk melepas dan memasang ring piston pada piston.
Cara kerja SST ini seperti tang yang dapat merenggangkan ring piston sehingga ring piston bisa keluar dari alur ring piston pada piston dan bisa lepas dengan mudah.
3. Valve spring compressor
Fungsi : untuk melepas dan memasang katup mesin.
Cara kerja SST ini adalah dengan menekan pegas katup sehingga kita bisa melepas lock nut katup. Saat lock nut ini sudah terlepas maka katup dan pegas katup akan terlepas.
4. Oil filter remover
Fungsi : untuk melepas filter oli berjenis external oil filter.
Pada dasarnya, ada dua jenis filter oli. Ada filter oli dengan tabung didalam (tertanam pada blok silinder) dan kita hanya mengganti elemen filternya saja, ini biasa kita sebut internal oil filter.
Ada juga filter oli yang tabung beserta elemen filternya ada diluar, sehingga kalau ganti harus satu set dengan tabungnya. Filter jenis inilah yang memerlukan SST oil filter remover.
Pada dasarnya, SST ini digunakan untuk mencengkram tabung filter sehingga bisa diputar dengan lebih mudah.
5. Oil seal puller
Fungsi : untuk melepas seal oli pada beberapa komponen
Oil seal puller bekerja dengan mencongkel oil seal dari dudukannya, meski demikian bentuk SST ini disesuaikan agar saat mencongkel seal tidak berdampak pada kerusakan komponen lainnya.
6. Bearing cup puller
Fungsi : untuk menarik bantalan yang terpasang pada sebuah lubang.
SST ini bekerja dengan metode press yang dikendalikan dari putaran ulir, jadi untuk melepas bearing kita tinggal memutar tuas bagian atas.
7. Universal puller
Fungsi : untuk melepas atau memasang bantalan/bearing secara universal.
Advertisement
Pada dasarnya alat ini sama seperti yang diatas tapi sifatnya lebih universal atau bisa dipakai pada segala jenis bantalan.
8. Clutch central aligning tool
Fungsi : untuk membantu memasang disc brake/plat kopling supaya posisi lubang berada pada central.
Hal ini dikarenakan saat memasang plat kopling, plat kopling tidak memiliki acuan sehingga lubang porosnya harus benar-benar dipaskan supaya sentral. Apabila melese sedikit saja, poros transmisi akan sulit saat akan dipasang.
9. Bearing puller atachment
Fungsi : untuk melepaskan bearing yang yang posisinya berada didalam poros (bukan didalam lubang)
Cara kerja alat ini adalah dengan mencongkel bagian pangkal bearing, sehingga apabila bearing sedikit bergerak maka bearing bisa lebih mudah dilepas. alat ini biasa digunakan untuk melepas bearing pada poros transmisi yang memang keras untuk dilepas.
10. Sliding hammer
Fungsi : untuk menarik komponen dengan beban yang besar
Umumnya, sliding hammer digunakan untuk melepas komponen kaki-kaki yang sudah gancet atau melekat cukup lengket meski semua baut.mur sudah dilepas.
11. Disc brake piston tool
Fungsi : untuk menekan piston pada caliper rem cakram supaya kembali merenggang.
Saat kita akan mengganti kampas rem, biasanya posisi piston pada kaliper rem lebih keluar. Kalaupun langsung dipasang dengan kampas rem baru, sudah pasti tidak akan masuk karena celahnya sangat sempit sehingga piston perlu dimasukan kembali.
SST ini dipakai untuk mengepress piston agar kembali rata dengan kaliper rem sehingga kaliper rem bisa dipasang dengan mudah.
12. Coil spring compressor
Fungsi : untuk menekan coil spring agar kita bisa dengan mudah melepas upper holder shockbreaker
Tanpa SST ini, kita akan kesulitan saat melepas upper holder shockbreaker karena ada tekanan dari coil spring.
Dengan SST ini, kita bisa meniadakan tekanan dari spring sehingga bisa dengan mudah melepas upper holder shockbreaker.
13. Ball joint separator
Fungsi : untuk melepas ball joint dari steering knuckle
SST ini mirip penjepit jemuran, cara kerjanya dengan menekan baut ball joint dengan bantalannya adalah knuckle. Cara ini lebih aman daripada cara konvensional dengan memukul bagian steering knucklenya.
14. Tie rod remover
Fungsi : untuk melepas tie rod end
Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan ball joint separator tapi dengan jangkauan lebih besar. Hal ini dikarenakan panjang ball joint pada tie rod end juga kadang lebih panjang.
15. Differential flange holder
Fungsi : menahan flange pinion agar tidak diputar saat dilepas
Flange pinion yang ada pada input differential ini harus ditahan saat akan dilepas, untuk menahannya kita menggunakan flange holder yaitu berupa tuas dengan ujung dibaut ke flange sehingga kita bisa menahan flange pinion dengan SST tersebut.
16. Obeng ketok
Fungsi : untuk melepas sekrup yang susah dilepas menggunakan obeng biasa
Obeng ketok sering sering sekali digunakan, SST ini pada dasarnya sama seperti obeng dengan mata + dan -. Namun ada mekanisme dimana saat kita ketok handlenya, maka ujung obeng akan berputar. Oleh sebab itu obeng ini diberi nama obeng ketok.
Selain 16 SST diatas tentu masih ada banyak SST yang belum dibahas, tapi kira kira yang paling banyak digunakan itu ada diatas.
8. Clutch central aligning tool
Fungsi : untuk membantu memasang disc brake/plat kopling supaya posisi lubang berada pada central.
Hal ini dikarenakan saat memasang plat kopling, plat kopling tidak memiliki acuan sehingga lubang porosnya harus benar-benar dipaskan supaya sentral. Apabila melese sedikit saja, poros transmisi akan sulit saat akan dipasang.
9. Bearing puller atachment
Fungsi : untuk melepaskan bearing yang yang posisinya berada didalam poros (bukan didalam lubang)
Cara kerja alat ini adalah dengan mencongkel bagian pangkal bearing, sehingga apabila bearing sedikit bergerak maka bearing bisa lebih mudah dilepas. alat ini biasa digunakan untuk melepas bearing pada poros transmisi yang memang keras untuk dilepas.
10. Sliding hammer
Fungsi : untuk menarik komponen dengan beban yang besar
Umumnya, sliding hammer digunakan untuk melepas komponen kaki-kaki yang sudah gancet atau melekat cukup lengket meski semua baut.mur sudah dilepas.
Cara kerjanya, dengan memberikan barbel pada sebuah poros dimana poros ini dihubungkan pada komponen yang akan dilepas. beban pada barbel memiliki gaya yang besar untuk menarik komponen.
11. Disc brake piston tool
Fungsi : untuk menekan piston pada caliper rem cakram supaya kembali merenggang.
Saat kita akan mengganti kampas rem, biasanya posisi piston pada kaliper rem lebih keluar. Kalaupun langsung dipasang dengan kampas rem baru, sudah pasti tidak akan masuk karena celahnya sangat sempit sehingga piston perlu dimasukan kembali.
SST ini dipakai untuk mengepress piston agar kembali rata dengan kaliper rem sehingga kaliper rem bisa dipasang dengan mudah.
12. Coil spring compressor
Fungsi : untuk menekan coil spring agar kita bisa dengan mudah melepas upper holder shockbreaker
Tanpa SST ini, kita akan kesulitan saat melepas upper holder shockbreaker karena ada tekanan dari coil spring.
Dengan SST ini, kita bisa meniadakan tekanan dari spring sehingga bisa dengan mudah melepas upper holder shockbreaker.
13. Ball joint separator
Fungsi : untuk melepas ball joint dari steering knuckle
SST ini mirip penjepit jemuran, cara kerjanya dengan menekan baut ball joint dengan bantalannya adalah knuckle. Cara ini lebih aman daripada cara konvensional dengan memukul bagian steering knucklenya.
14. Tie rod remover
Fungsi : untuk melepas tie rod end
Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan ball joint separator tapi dengan jangkauan lebih besar. Hal ini dikarenakan panjang ball joint pada tie rod end juga kadang lebih panjang.
15. Differential flange holder
Fungsi : menahan flange pinion agar tidak diputar saat dilepas
Flange pinion yang ada pada input differential ini harus ditahan saat akan dilepas, untuk menahannya kita menggunakan flange holder yaitu berupa tuas dengan ujung dibaut ke flange sehingga kita bisa menahan flange pinion dengan SST tersebut.
16. Obeng ketok
Fungsi : untuk melepas sekrup yang susah dilepas menggunakan obeng biasa
Obeng ketok sering sering sekali digunakan, SST ini pada dasarnya sama seperti obeng dengan mata + dan -. Namun ada mekanisme dimana saat kita ketok handlenya, maka ujung obeng akan berputar. Oleh sebab itu obeng ini diberi nama obeng ketok.
Selain 16 SST diatas tentu masih ada banyak SST yang belum dibahas, tapi kira kira yang paling banyak digunakan itu ada diatas.
BY Franki Sinaga,S.Pd
buatlah komentar dibawah dengan cara :
BalasHapus-NAMA :
- KELAS :
-SUDAH MEMBACA
-NAMA:DAFFA SHARUL NIZAN
Hapus-KELAS:X TKR1
-SUDAH MEMBACA
NAMA:zulfukar safiq
HapusKLS :X TO
SUDAH MEMBACA
Nama:Leo Nardho Artha Saputra Saragih
BalasHapusKelas: XTKRO2
Sudah membaca
-Nama: Dwi Setiawan
BalasHapus-Kelas:X-TO
-Sudah Membaca
Nama: Muhammad Ridwan Syahputra
BalasHapuskelas: XTKRO1
sudah membaca
Nama: Muhammad Taufik
BalasHapusKelas:XTKR1
Sudah membaca
Nama: Gabriel Yusup Sitorus
BalasHapusKls:X Ototronik
Sudah membaca
Nama:Gabriel Yusup Sitorus
HapusKls:X Ototronik
Sudah membaca
Nama:AndikaAuliaSinaga
BalasHapusKls:XTkr1
SudahMembaca
Nama:Bahri Sudrajat
HapusKelas:XTKR1
sudah membaca
Nama:Bahri Sudrajat
BalasHapusKelas:xTkr1
Sudah membaca
Nama:firmansyah
BalasHapusKls:tkr 1
Sudah membaca
Nama:Firman Tambunan
BalasHapusKelas:Tkr 2
Sudah membaca
Nama:Doni parasian
BalasHapusKls:xtkr2
Saya sudah membaca pak
NAMA OBA DAMANIK
BalasHapusKLS. TKRO2
sudah membaca
Nama:Doni parasian
BalasHapusKelas:xtkr2
Saya sudah membaca pak
Nama :michael alfredo manurung
BalasHapusKelas:xtkr2
Saya sudah membaca pak
Nama:imanuel sipayung
BalasHapusKls:x TO
Sudah membaca
Nama: Albert ewaldo lingga
BalasHapusKelas:x ototronik
Sudah membaca
Nama:Andika syahputra
BalasHapusKelas:x ototronik
Sudah membaca
Nama:Wira dharma putra Sinabariba
BalasHapusKelas:X Ototronik
Sudah membaca
Nama=Dimas Wardana
BalasHapusKls=x TKR 1
SUDAH MEMBACA
Nama:m rio juanda batu bara
BalasHapusKelas:xtkr1
Sudah membaca
Nama:Ade Kurniawan
BalasHapusKelas:X Ototronik
Sudah Membaca
Nama:M.ANGGI WAHYUDA SINAGA
BalasHapusKLS:X/TKR 1
SUDAH MEMBACA
Nama:Anggi Helvian Manurung
BalasHapusKelas:XTKR 1
~Sudah Membaca
Nama:Andreas hasiolan sinurat
BalasHapusKelas:X Tkro³
(sudah membaca)
NAMA:RICHO MAIDANIEL SARAGI
BalasHapusKELAS:X-TKR³
*SUDAH MEMBACA*
Nama:Revaldo Simanjuntak
BalasHapusKelas:XTKR3
Nama :Juan alex perdana harianja
BalasHapusKelas : X TKR 3
(Sudah membaca)
Nama: JONA RAMADHAN HASIBUAN
BalasHapusKelas:X TKR 1
(Sudah Membaca)
Nama:FELIKS SULAIMAN NAINGGOLAN
BalasHapusKELAS:XTKR 2
(SUDAH MEMBACA)
Nama:gebryel riswandi siregar
BalasHapusKls:XTKR²
SUDAH MEMBACA
Nama:IMANUEL sipayung
BalasHapusKls:x ototronik
Sudah membaca
Nama: Wiwin Usnul sagala
BalasHapusKls: XTKR2
Sudah membaca