Selasa, 21 September 2021

KD 3.5 kasifikasi alat alat ukur mekanik

Alat alat ukur mekanik


 

Alat ukur mekanik adalah alat ukur yang digunakan untuk pengukuran-pengukuran secara mekanik. Apa saja yang termasuk pengukuran mekanik yang sudah kamu ketahui? Jadi ketika kamu sedang mengukur panjang, lebar, kedalaman, diameter (diameter dalam dan diameter luar) dari suatu benda kerja nah brarti kamu sedang melakukan pengukuran mekanik. biasanya untuk alat ukur yang berhubungan dengan mengukur dimensi dari suatu benda, skala pengukurannya terdapat 2 jenis yaitu menggunakan skala metrik (mm) dan skala inchi.

Hubungan antara Metrik dan Inci: 

1 Inci sama dengan 25,4 mm

Berikut merupakan macam-macam alat ukur mekanik yang biasa digunakan di bengkel otomotif:

  • Mistar Baja
  • Measuring tape (Penggaris gulung)
  • Busur derajat (Protactor)
  • Outside Caliper
  • Inside Caliper
  • Vernier Caliper
  • Micrometer (Inside/ Outside)
  • Depth Gauge (Pengukur Kedalaman)
  • Valve Spring Tester (Pengukur Pegas)
  • Feller Gauge (Pengukur celah)
  • Telescopic Gauge
  • Dial Indicator
  • Cylinder Bore Gauge
  • Thread Gauge (Pengukur Ulir)
Apa sajakah fungsi dari alat ukur mekanik diatas? Ya singkatnya alat ukur diatas memiliki fungsi yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan mekanik. 

Berikut Merupakan Macam-macam Alat Ukur Mekanik beserta Fungsinya

1. Mistar Baja
Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Mistar baja
Mistar Baja terbuat dari baja tahan karat, dengan ukuran panjang yang bervariasi

Fungsi : Mengukur panjang, Lebar, Ketinggian, kedalaman Skala : Inci, cm, mm

Tingkat Ketelitian /Presisi Pengukuran : 1mm
Ukuran : 300 mm/30 cm dan 500 mm/50 cm

Mistar baja merupakan alat ukur mekanik yang paling sederhana dan banyak digunakan.

2. Measuring tape (Penggaris gulung)
Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Penggaris gulung

Fungsi : Mengukur panjang, Lebar, ketinggian, Kedalaman dengan jarak yang cukup panjang
Skala : Metrik dan inci
Tingkat Ketelitian/Presisi Pengukuran : 1mm
Ukuran : 2000 mm/2m, 5000 mm/5 m, sampai 30.000 mm/30 m

3. Busur derajat (Protactor)

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Busur derajat

Busur derajat berbentuk setengah lingkaran  dengan sepotong logam lurus dan panjang yang dapat digerakan pada porosnya untuk mengukur sampai dengan 180 derajat putaran
Fungsi : Mengukur sudut-sudut suatu benda serta memeriksa posisi lubang


4. Outside Caliper 
Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Outside caliper
Outside caliper merupakan alat ukur mekanik yang memiliki 2 kaki sebagai pengukur, titik putar pegas dan sekrup penyetel

Fungsi : Mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan memeriksa kesejajaran permukaan luar dari benda kerja.

5. Inside Caliper
Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Inside caliper
Inside caliper memiliki 2 kaki sebagai pengukur, titik putar pegas dan sekrup penyetel untuk menahan kedua kakinya agar tidak bergeser saat melakukan pengukuran sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat
Fungsi : Mengukur diameter dalam, mengukur dimensi bagian dalam dan memeriksa kesejajaran permukaan dalam dari benda kerja dengan cara membandingkan besar pembukaan rahang inside caliper dengan skala pengukuran yang tepat.

6. Vernier Caliper
Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Vernier caliper
Vernier Caliper/Jangka sorong merupakan alat ukur mekanik dimana dalam penggunaanya adalah dengan menggeser rahang pengukurannya sampai menyentuh bidang permukaan benda kerja
Fungsi : Mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam dan kedalaman dari suatu benda.
Ketelitian/Presisi Pengukuran : 0.02 mm dan 0.05 mm
Rentang Pengukuran : 0 - 150 mm, 0 - 200 mm, 0 - 300 mm

7. Outside Micrometer

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Outside Micrometer

Fungsi : Mengukur panjang, ketebalan dan diameter luar dari suatu benda
Ketelitian/Presisi Pengukuran : 0.01 mm
Rentang Pengukuran : (0 -25, 25 - 50, 50 - 75, 75 - 100) mm

8. Inside Micrometer

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Inside Micrometer

Fungsi : Mengukur diameter bagian dalam dari suatu benda kerja dan memeriksa apakah permukaan sejajar.
Ketelitian/Presisi Pengukuran : 0.01 mm
Rentang Pengukuran : (50 - 75, 75 - 100, 100 - 125, 125 - 150, 150 - 175, 175 - 200) mm

8. Depth Gauge (Pengukur Kedalaman)
Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Depth gauge
Depth Gauge terdiri dari skala utama pada bagian tetapnya dan skala vernier pada bagian gesernya
Fungsi : Mengukur kedalaman suatu lubang, dalam perawatan berkala dapat digunakan untuk memeriksa tinggi alur dari ban untuk mengecek keausan ban.

9. Valve Spring Tester

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Valve spring tester

Fungsi : Menguji tingkat elastisitas pegas

10. Feller Gauge

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Feller gauge

Fungsi : Mengukur/memeriksa celah antar 2 permukaan.
Untuk menjaga agar tidak berkarat feller gauge harus dilumasi oli dengan kualitas yang baik

11. Telescopic Gauge

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Telescopic gauge

Fungsi : Mengukur diameter dalam suatu benda kerja yang memiliki ukuran kecil.

12. Dial Indicator

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya

               Dial Indicator

Fungsi : Mengukur kerataan permukaan, kebulatan silinder, dan keolengan benda kerja.
Ketelitian/Presisi Pengukuran : 0.01 mm

13. Cylinder Bore Gauge

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Cylinder bore gauge

Fungsi : Mengukur diameter silinder dengan presisi
Ketelitian/Presisi Pengukuran : 0.01 mm

14. Thread Gauge (Pengukur Ulir)

Macam-macam Alat Ukur Mekanik dan Fungsinya
Thread gauge

Fungsi : Mengukur jarak ulir dari mur dan baut


PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK

1. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm). Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama.

Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri anginering (teknik), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur (enjinir) dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris.


Bagian-bagian Jangka Sorong

Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini (sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris) yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar (atau rahang bawah) untuk mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam (atau rahang atas) untuk mengukur ‘diameter dalam’ (contohnya mengukur diameter dalam pada cincin). Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama.

Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

gambar bagian bagian jangka sorong

Sumber gambar: ecatalog.mitutoyo.com

Cara Membaca Jangka Sorong

gambar cara membaca jangka sorong

Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:

  1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
  2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

Contoh Soal Jangka Sorong

Contoh Soal 1

contoh soal pengukuran

Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter.

Solusi:

Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).

Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat lurus dengan garis diatasnya).

Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm

Atau 100,2 mm.

Contoh Soal 2

contoh soal cara membaca

Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter.

Solusi:

Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).

Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm.

Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm

Atau 1,165 cm.

Jangka Sorong Analog dan Digital

Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran konvensional pada umumnya atau biasa disebut jangka sorong manual (karena hasil pengukurannya harus dihitung sendiri secara manual). Selain jenis seperti diatas, terdapat dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti jangka sorong manual karena hasil pembacaan pengukuran pada kedua alat tersebut langsung ditampilkan pada tampilan pembaca analog dan digital .Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan dan perawatannya (jangan sampai terjatuh, nanti bisa rusak).

cara membaca jenis analog dan digital


cara menggunakan jangka sorong

 


silahkan tonton video berikut ini


2. Cara Paling Mudah Menggunakan Mikrometer Sekrup

Mikrometer Sekrup

Mikrometer Sekrup – Seperti yang kita tahu bahwa ada banyak sekali alat ukur yang bisa kita jumpai mulai dari jangka sorong, anemometer hingga mikrometer sekrup. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lengkap terkait pengertian, fungsi, jenis hingga cara menggunakan alat ukur mikrometer.

Secara umum mikrometer sendiri merupakan sebuah alat ukur yang memiliki fungsi hampir sama dengan jangka sorong yakni mengukur panjang benda. Namun jika dilihat dari tingkat ketelitian antara kedua alat tersebut, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi yaitu 10 kali lebih teliti. Nah untuk mengetahui lebih jelasnya tentang alat ukur mikrometer sekrup, simak ulasannya berikut ini.

Dari sedikit penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian mikrometer merupakan sebuah alat ukur yang bisa mengukur benda dengan ketelitian sampai 0.01mm. Umumnya alat ukur ini sering digunakan untuk mengukur besaran panjang, ketebalan benda dan diameter luar benda. Dengan tingkat ketelitian yang tinggi tersebut tidak heran jika banyak orang yang lebih memilih menggunakan mikrometer sekrup dibandingkan dengan jangka sorong.

Fungsi Mikrometer Sekrup

Secara umum fungsi mikrometer sekrup ini sering digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan sebuah benda yang memiliki ukuran kecil. Seperti yang sudah sedikit dijelaskan sebelumnya, alat mikrometer sekrup ini memiliki kepresisian lebih dari 10 kali lipat dari jangka sorong. Sehingga tidak heran jika mikrometer dapat dipakai untuk mengukur benda yang lebih kecil atau tepatnya pada ketelitian 0.01 mm.

Penggunaan alat ukur mikrometer dalam mengukur panjang benda memang kurang umum digunakan. Hal tersebut karena panjang benda ternyata masih dapat diukur dengan baik pada tingkat kepresisian sekitar 1 mm dan 0.1mm. Tingkat kepresisian tersebut dimiliki oleh jangka sorong.

Macam Macam Mikrometer Sekrup :

Perlu diketahui bahwa mikrometer memiliki tiga macam yang secara umum dikelompokkan berdasarkan pada pengaplikasiannya. Berikut ini macam-macam mikrometer sekrup yang sering dijumpai, antara lain:

  1. Mikrometer luar.
    Jenis mikrometer sekrup yang sering digunakan untuk mengukur benda seperti kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
  2. Mikrometer dalam.
    Merupakan salah satu jenis mikrometer yang sedang dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah atau diameter pada lubang suatu benda.
  3. Mikrometer kedalaman.
    Jenis mikrometer yang dipakai untuk mengukur kedalaman dan juga ketinggian dalam sebuah benda.

Bagian Bagian Mikrometer Sekrup :

Bagian Bagian Mikrometer Sekrup
@wikipedia.org

Sama halnya dengan alat ukur lainnya, pada mikrometer sekrup juga terdapat beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Apa saja bagian-bagian mikrometer sekrup? berikut ulasannya:

  • Anvil (Poros Tetap).
    Anvil merupakan sebuah bagian poros yang tidak bergerak. Objek atau benda yang ingin Anda ukur ditempelkan pada bagian ini. Selanjutnya bagian poros digeser atau didekatkan untuk menjepit benda tersebut.
  • Spindle (Poros Geser).
    Sesuai dengan namanya, bagian poros ini bergerak berbentuk komponen silinder yang digerakkan oleh thimble dari mikrometer sekrup.
  • Lock Nut (Pengunci).
    Merupakan salah satu bagian pada mikrometer sekrup yang berfungsi untuk penguncian atau pergerakan poros gesernya.
  • Sleeve.
    Merupakan bagian mikrometer sekrup yang mempunyai sebuah bentuk lingkaran yang mana berupa petunjuk skala pengukuran. Dalam sebuah mikrometer terdapat skala ganda yakni skala utama (main scale) dan skala nonius.
  • Thimble.
    Merupakan bagian yang dapat digerakkan dengan menggunakan tangan pengguna mikrometer.
  • Ratchet.
    Rachet adalah bagian yang dapat digunakan untuk membantu menggerakkan bagian poros gerak. Untuk menggerakkannya pun sangatlah mudah, cukup gerakkan lebih perlahan dibandingkan dengan menggerakkan thimble.
  • Frame (Rangka).
    Merupakan sebuah komponen pada mikrometer yang berbentuk C yang berfungsi untuk menyatukan poros tetap dengan komponen-komponen lain pada mikrometer sekrup. Salah satu alasan mengapa rangka mikrometer ini dibuat tebal yaitu agar mampu menjaga objek pengukuran tidak bergerak, bergeser, atau berubah bentuk.

Baca juga: Cara Menggunakan Welding Gauge

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Untuk menggunakan mikrometer sekrup sebenarnya sangatlah mudah. Prinsip kerja dari alat ukur ini adalah menggunakan sekrup sebagai pembesar jarak yang terlalu mini untuk diukur langsung. Dengan menggunakan alat mikrometer sekrup ini tentu akan memudahkan dalam mengukur sebuah benda yang memiliki skala kecil. Berikut ini cara menggunakan mikrometer sekrup dengan benar.

  1. Letakkan secara menempel objek yang akan diukur pada bagian poros tetap.
  2.  Selanjutnya, pada bagian thimble diputar hingga objek benar-benar terjepit oleh bagian poros tetap dan poros geser.
  3. Kemudian putar bagian ratchet untuk mengetahui perhitungan yang lebih presisi dari benda yang diukur. Pastikan untuk menggerakkan sebuah poros geser dengan perlahan.
  4. Jika Anda yakin bahwa benda benar-benar terjepit dengan sempurna di antara kedua poros, hasil pengukurannya pun dapat dibaca pada skala utama dan skala nonius.

Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Dalam membaca mikrometer sekrup sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara atau bagian yaitu di skala nonius dan skala utama. Untuk skala utama dapat dibaca di bagian sleeve mikrometer sekrup, sedangkan untuk skala nonius dapat dibaca pada bagian thimble. Agar hasil ukurannya akurat maka pastikan bahwa menjepit benda yang diukur dengan posisi yang sesuai atau pas.

Perbedaan Mikrometer Sekrup Digital Dengan Analog

Seperti yang diketahui bahwa selain mikrometer analog sekarang ini sudah ada mikrometer sekrup digital yang lebih mudah dalam penggunaannya. Perbedaan yang paling terlihat antara mikrometer analog dengan digital yaitu dalam hal pembacaan hasil pengukurannya. Dalam mikrometer digital hasil pengukurannya pun lebih mudah untuk dilihat.

Selain itu mikrometer digital ini memiliki kelebihan berupa presisi yang sangat teliti sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam dunia industri. Namun perlu diingat bahwa dalam membeli mikrometer untuk industri tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli alat ukur jenis ini. Apa saja hal yang perlu dipertimbangkan? Simak ulasannya berikut:

  • Pastikan untuk mempertimbangkan rentan pengukuran yang terdapat dalam mikrometer sekrup tersebut.
  • Ketika membeli mikrometer sekrup digital maka pastikan untuk melihat bagian pilihan output data. Dalam hal ini Anda perlu mengecek ada berapa port yang nantinya bisa disambungkan ke komputer.
  • Pastikan mikrometer digital tersebut memiliki memori pengukuran atau tidak. Umumnya ada atau tidak memori dalam mikrometer dapat berpengaruh terhadap harga dari alat ukur tersebut.

Perlu diketahui bahwa harga mikrometer analog dan digital sangatlah berbeda. Umumnya untuk harga mikrometer sekrup biasa mulai dari 1 juta. Namun harga tersebut tergantung dengan merek dan jenis mikrometer sekrup tersebut. Semakin bagus mereknya, maka harga yang di banderol pun juga semakin mahal. Jadi pastikan untuk membeli mikrometer sesuai dengan kebutuhan Anda.


Nah demikian sedikit ulasan terkait tentang pengertian, jenis, fungsi, dan cara menggunakan mikrometer sekrup dengan benar. Pastikan untuk memilih jenis mikrometer sekrup sesuai dengan bujet Anda sekarang ini, Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu Anda dalam menggunakan mikrometer sekrup dengan benar.




by : Franki Sinaga, S.Pd 

 

17 komentar:

  1. Nama:andika syahputra
    Jurusan :x otrotonik

    BalasHapus
  2. Nama:gebryel riswandi siregar
    Jurusan:TKR
    kls:X TKR²

    BalasHapus
  3. Nama:Gabriel Yusup Sitorus
    Jurusan:X Ototronik

    BalasHapus
  4. Nama: FIKRI AZMAL HAKIM
    Kls: XTKRO1
    Sudah membaca

    BalasHapus
  5. Nama: ALBERT EWALDO LINGGA
    Kls:XTO
    Sudah Membaca

    BalasHapus
  6. Nama:Jona Ramadhan hasibuan
    Kelas:XTKRO1

    BalasHapus
  7. Nama:Firman Tambunan
    Kelas :X TKRO 2
    Jurusan :TKR

    BalasHapus
  8. Nama: Muhammad Taufik
    Kelas:xtkr1
    Sudah membaca

    BalasHapus
  9. Nama: wiwin Usnul Sagala
    Kelas: XTKRO2
    Sudah membaca

    BalasHapus
  10. Nama : Frinaldo Sirait
    Kelas : TKRO-2
    JURUSAN : TKR

    BalasHapus
  11. Nama:Dwi Setiawan
    Kelas:X Ototronik
    Sudah membaca

    BalasHapus
  12. Nama: Albert ewaldo lingga
    Kelas:XTO

    Sudah membaca

    BalasHapus
  13. Nama:jhon andre pulungan
    Kelas:x Ototronik
    Sudah membaca pak

    BalasHapus
  14. Nama: Ziya Ibnu
    Kelas: XTKRO2
    Sudah membaca pak

    BalasHapus
  15. Nama: hendro chendera
    Kelas: XTKR-1
    SUDAH MEMBACA PAK

    BalasHapus
  16. Nama:Firmansyah
    Kelas:XTKR-1
    SUDAH MEMBACA

    BalasHapus

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

  GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL   Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar proyeksi ortogonal y...