Tekanan angin pada ban sangatlah penting untuk selalu diperhatikan. Banyak sekali manfaat yang bisa Anda rasakan jika tekanan angin ban mobil Anda selalu sesuai dengan tekanan angin yang direkomendasikan pabrik.
Penghematan bahan bakar dan menjaga pengendalian yang baik pada kendaraan menjadi salah satu contoh manfaat yang bisa Anda rasakan.
Untuk perawatan, setidaknya lakukan pemeriksaan tekanan angin ban setiap dua minggu sekali guna memastikan ukuran yang sesuai dengan anjuran yang sudah di rekomendasikan pihak pabrikan.
Meskipun begitu, banyak diantara kita yang ternyata belum memahami cara pembacaan dan penggunaan alat ukur tekanan angin ban. Oleh karena itu, pada artikel berikut akan kami informasikan pengetahuan dasar seputar pemeriksaan dan pembacaan tekanan angin pada ban menggunakan alat ukur tekanan angin.
KETAHUI NILAI TEKANAN ANGIN BAN YANG DIREKOMENDASIKAN
Tidak semua mobil memiliki nilai tekanan angin yang sama. Bahkan tekanan untuk roda depan akan berbeda dengan tekanan angin roda belakang, apalagi jika kendaraan dipenuhi dengan penumpang dan bawaan.
Meskipun bisa saja ban mobil anda isi dengan tekanan angin berdasarkan "perkiraan", namun hal tersebut tidaklah di rekomendasikan untuk dilakukan, pasalnya tekanan angin pada ban yang tidak sesuai akan menimbulkan efek yang kurang baik untuk jangka panjang.
Contohnya, jika tekanan yang di berikan berlebih, maka bisa menyebabkan ban aus di bagian tengah dan ban akan terasa keras sehingga mengganggu kenyamanan berkendara.
Selain itu tekanan angin yang terlalu tinggi akan membuat kerja suspensi menjadi lebih berat dan bisa membuat shockbreaker bocor, ball joint cepat aus atau karet bushing menjadi cepat sobek.
Untuk mengetahui berapa tekanan angin yang direkomendasikan oleh pabrik, tentu Anda harus melihatnya melalui buku petunjuk pemakaian kendaraan.
Selain dari buku petunjuk pemakaian kendaraan, Anda bisa juga menemukan pada sticker yang di tempel di pilar dekat pintu atau pada pintu pengemudi itu sendiri.
CARA MEMBACA UKURAN TEKANAN ANGIN PADA STICKER
Meskipun sudah terpasang sticker penunjuk tekanan angin ban mobil di pilar atau di pintu, terkadang kita masih belum paham berapa sih tekanan yang harus kita gunakan. Masalah ini sering kita alami karena kita belum paham cara membaca ukuran yang tercetak pada sticker tersebut.
Berikut saya berikan contoh bagaimana membaca tekanan angin ban yang biasanya tercetak di sticker penunjuk tekanan angin ban mobil.
Pada gambar di atas kita bisa membaca ukuran tekanan ban seperti berikut :
- Ban depan memiliki ukuran tekanan yang dianjurkan sebesar 200 kPa atau 2.0 kgf/cm2 atau 29 psi
- Ban belakang memiliki ukuran tekanan yang dianjurkan sebesar 180kPa atau 1.8 kgf/cm2 atau 26 psi
Ukuran yang banyak digunakan pada alat pengukur tekanan angin pada ban umumnya menggunakan satuan psi. Jadi ketika menggunakan alat pengukur tersebut juga perlu Anda perhatikan nilai satuannya.
CARA MENGGUNAKAN DAN MEMBACA ALAT PENGUKUR TEKANAN ANGIN
Untuk pembacaan pada alat pengukur tekanan angin pada dasarnya sama, namun yang terpenting untuk diperhatikan adalah satuan yang digunakan ketika kita membaca alat ukur tersebut. Ada 2 model alat ukur tekanan angin yang umum dijual dipasaran yaitu model analog dan model digital.
Pengukur Tekanan Angin Ban Versi Digital
Sesuai namanya, pengukur ini telah memanfaatkan sistem digital berupa angka numerik yang menampilkan satuan tekanan angin dalam format psi, bar dan kpa. Sehingga menjadikan pengukur tekanan ban digital ini merupakan versi termudah saat kita ingin mengukur dan membaca tekanan angin.
Anda tinggal melihat dan membaca berapa angka yang ditampilkan pada layar digital di alat tersebut, yang terpenting adalah satuan yang digunakannya, jangan sampai salah dalam pembacaan.
Pada contoh gambar di bawah, alat tersebut menunjukkan tekanan angin berukuran 35.0 psi.
Pengukur Tekanan Angin Ban Versi Analog
Pengukur tekanan angin ban versi analog biasanya memiliki bentuk silinder dengan penunjuk jarum. Lingkar jarum untuk satuan tekanan psi, bar, dan sebagainya memiliki tandanya masing-masing.
Pada contoh gambar di bawah, lingkar jarum berwarna hitam menunjukkan ukuran dalam satuan bar , sedangkan untuk lingkar jarum berwarna merah menunjukkan ukuran dalam satuan psi.
Untuk pembacaan nilai, anda perlu memperhatikan arah dan posisi jarum ketika alat dipasang ke ban. Angka yang ditunjukkan pada jarum adalah angka yang dihasilkan (tentunya dengan memperhatikan satuan yang digunakan yaitu psi atau bar). Berikut contoh pembacaan alat ukur tekanan ban analog
Perhatikan jarum alat ukur tekanan angin dibawah ini
Jika menggunakan satuan bar (garis warna hitam), maka tekanan dibaca sebesar 3.4bar, sedangkan jika menggunakan satuan psi (garis warna merah), maka tekanan angin dibaca sebesar 49psi
CARA MENGGUNAKAN ALAT PENGUKUR TEKANAN ANGIN BAN
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengukur tekanan ban menggunakan alat pengukur tekanan angin pada ban mobil:
- Sebaiknya pemeriksaan tekanan angin dilakukan saat ban masih dalam kondisi dingin, pasalnya tekanan ban yang diukur dalam kondisi panas cenderung meningkat.
- Siapkan alat pengukur tekanan ban.
- Bukalah tutup pentil ban.
- Arahkan ujung alat ke ke ujung pentil lalu tekan dengan tepat dan kuat (pastikan posisinya pas agar udara tidak keluar dan alat dapat mengukur tekanan secara sempurna).
- Alat pengukur akan menunjukkan angka tekanan ban Anda saat itu.
- Jika ternyata angka yang keluar menunjukkan bahwa tekanan ban terlalu tinggi, maka segera kurangi. Begitupun sebaliknya, jika tekanannya terlalu rendahmaka Anda dapat menambahnya secara perlahan hingga mencapai angka yang seharusnya.
- Jika ban yang Anda ukur sudah telanjur dalam kondisi panas, sebaiknya tambahkan tekanan sebesar 1 psi mengingat kondisi ban yang sudah mengembang akibat panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar